Hepatitis C adalah salah satu penyakit yang dapat menyerang hati. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat memicu infeksi dan inflamasi pada hati.
Hepatitis C umumnya tidak menunjukkan gejala pada tahap-tahap awal. Karena itu, sekitar penderita hepatitis C tidak menyadari bahwa dirinya sudah tertular sampai akhirnya menderita kerusakan hati bertahun-tahun kemudian.
Sekalipun ada gejala hepatitis C yang muncul, indikasinya mirip dengan penyakit-penyakit lain sehingga sulit disadari. Beberapa di antaranya adalah selalu merasa lelah, pegal-pegal, serta tidak nafsu makan.
Gejala Hepatitis C Kebanyakan orang (sekitar 70% – 80%) dengan infeksi Hepatitis C akut tidak menunjukkan tanda-tanda hepatitis C. Jika gejala Hepatitis C memang terjadi, biasanya muncul dalam waktu dua minggu sampai enam bulan setelah terkena virus. Gejala Hepatitis C umumnya ringan dan seperti flu dengan gambaran sebagai berikut: Merasa sangat lelah nyeri otot nyeri sendi Sakit Demam Mual atau nafsu makan yang buruk sakit perut kulit gatal Air seni (urin) berwarna gelap atau coklat pekat. Selain itu bagian putih mata menjadi berwarna kuning atau ikterik, atau dikenal dengan sakit kuning karena gangguan hati. Gejala di atas memang sama dengan hepatitis Akut lainnya. Karena infeksi HCV biasanya tidak menimbulkan gejala atau gejalanya sangat ringan selama tahap awal, banyak orang tidak tahu bahwa mereka memilikinya sampai terjadi kerusakan hati – kadang pada dekade berikutnya -. Beberapa orang yang terinfeksi HCV mengalami gejala dalam waktu yang singkat ( hingga enam bulan ) dan kemudian sembuh dengan sendirinya. Ini disebut Hepatitis C Akut. Tapi kebanyakan orang (sekitar 75 % – 85 %) penyakitnya akan terus berkembang dalam jangka waktu yang panjang atau disebut dengan Hepatitis C Kronis. Celakanya bagi mereka yang terinfeksi dan tidak mengetahuinya, sudah bisa menularkan virus itu ke orang lain.
Penyebab Hepatitis C dan Cara penularannya Seseorang bisa terkena virus hepatitis C apabila terpapar oleh darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi, yakni ditularkan melalui: Penggunaan jarum suntik bersama-sama Berhubungan intim Menggunakan jarum suntik yang terinfeksi Ditularkan saat lahir, dari ibu ke anak
Pengobatan
Bagaimanakah mekanisme pengobatan Hepatitis C?
Tujuan pengobatan HCV adalah untuk menghilangkan virus dari darah dan mengurangi risiko sirosis dan kanker hati akibat infeksi jangka panjang HCV.
Banyak pasien dengan hepatitis C membaik dengan menggunakan terapi anti viral. Obat antiviral yang paling umum adalah kombinasi dari pegylated interferon alfa dan ribavirin. Sebagian besar pasien menerima suntikan pegylated interferon alfa per mingguan, sedangkan Ribavirin diminum dua kali sehari. Pengobatan dilakukan selama 24 – 48 minggu. Efek samping yang ditimbulkan Ribavirin yaitu dapat menyebabkan cacat lahir. Oleh karena itu penderita perempuan & istri penderita Hepatitis C harus menghindari hamil selama 6 bulan setelah pengobatan.
Telaprevir dan boceprevir adalah obat baru yang dapat digunakan untuk pasien dengan HCV genotipe 1. Obat-obat ini memiliki sejumlah efek samping, dan pasien harus diawasi dengan ketat.
Orang dengan hepatitis C juga harus:
Pencegahan
Bagaimanakah mekanisme pencegahan Hepatitis C?
Pencegahan primer
Pencegahan sekunder dan tersier
Berita Terkait :
Tidak Ada Komentar |
GAWAT DARURAT 24 JAM | |
0251-8240736 |
OPERATOR | |
0251-8240797 |
SMS GATEWAY | |
081111113622 (SPGDT) |