Bronchitis atau yang lebih sering dikenal paru-paru basah adalah penyakit pernapasan dimana selaput lendir pada saluran bronkial paru-paru menjadi meradang. Selaput lendir yang meradang tersebut menjadi membengkak dan menjadi lebih tebal, hal ini mempersempit atau menutup saluran udara yang kecil di paru-paru, mengakibatkan batuk yang bisa disertai dengan dahak dan sesak napas. Bronchitis tidak memandang usia, dari bayi sampai manula dapat terkena bronchitis, hanya pada bayi lebih sering terkena bronchiolitis. Paling sering penyebabnya adalah karena polusi asap rokok, baik aktif mau pun pasif. Bisa terjadi bersamaan dengan batuk pilek, atau bersamaan dengan influenza. Pada penderita asma dan pasien dengan penurunan system imunitas, bronchitis dapat memperburuk kondisinya, dan dapat menjadi kasus emergency. Kalau penyebabnya virus dan bakteri, bronchitis dapat menular. Tapi kalau penyebabnya karena zat iritan, bronchitis tidak menular. Untuk keakuratan diagnosa penyakit bronchitis, biasanya diperlukan beberapa pemeriksaan diantaranya: Rontgen Thorax, Saturasi oksigen, Kultur dari dahak. Terdapat dua tipe bronkitis, yakni akut dan kronis. Bronchitis juga menampakkan beberapa gejala, diantaranya:
Bronchitis Akut
- Gejala biasanya keluar 3-4 hari setelah adanya infeksi seperti flu.
- Gejala di mulai dengan batuk kering, setelah beberapa hari baru batuk mengandung banyak dahak. Warna dahak bisa bening, kuning, atau hijau.
- Batuk dapat bertahan hingga 2 minggu.
- Terkadang batuk disertai oleh percikan darah.
- Batuk dapat menjadi sangat sakit, membuat otot-otot pada dada dan perut menjadi nyeri. Bahkan dapat sampai mematahkan tulang iga atau menyebabkan penderita pingsan karena rasa nyerinya.
- Penderita akan merasakan demam yang ringan, bila demam tinggi merupakan tanda sudah terjadinya pneumonia.
- Dada terasa sempit, berat, panas, dan nyeri yang tumpul. Nyeri ini bertambah parah saat batuk atau menarik nafas panjang.
- Berbunyi saat meniupkan nafas terutama bila kecapean, setelah olahraga, atau saat terasa keluhan di dada.
Bronchitis Kronis
- Dikatakan kronis bila gejala tidak hilang untuk waktu yang cukup lama, atau faktor penyebabnya yang tidak kunjung hilang.
- Sangat biasa terjadi pada perokok dan orang perokok pasif.
- Saat dalam keadaan tidak kecapean atau setelah olahraga pun akan terdengar bunyi saat meniup nafas.
- Batuk pada bronchitis kronis akan selalu terdengar mengandung dahak yang kental.
- Rasa sempit di dada, nafas berat, panas, dan rasa nyeri yang tumpul dapat dirasakan selama berbulan-bulan oleh penderita.
- Bila terus berlanjut, dapat terjadi kerusakan paru-paru yang permanen dan mencetus kanker paru.
Penanganan diberikan sangat tergantung dari kondisi dan keluhan pasien. Terapi yang mungkin diberikan dokter, diantaranya:
- Antibiotik, bila penyebabnya bakteri
- Antitussive, untuk menekan frekuensi batuk
- Mucolytic dan expectorant, untuk mengencerkan dahak
- Antipyretic, untuk demam dan menghilangkan sakit-sakit di badan
- Bronchodilator, untuk melonggarkan saluran nafas
- Anti inflamasi, bila diperlukan
- Bila kondisinya buruk, dokter mungkin menyarankan untuk diopname.
Pencegahan Bronchitis yang dapat dilakukan diantaranya:
- Berhenti merokok, dan jauhi asap rokok orang lain
- Jauhi lingkungan yang terdapat uap iritan
- Memakai masker bila naik motor
- Hindari orang yang sedang sakit influenza, serta batuk pilek
- Budayakan cuci tangan agar tidak mudah terkena infeksi.