Toksoplasma adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit toksoplasma gondi. Umumnya, Parasit ini ditemukan pada daging yang dimasak setengah matang atau mentah, serta buah buahan dan sayuran yang tercemar tinja hewan peliharaan. Parasit toksoplasma dapat berkembang biak dalam sel darah putih, jaringan parenkim, dan sel endotel dengan cara membelah diri yang kemudian membentuk kista. Jaringan parenkim adalah jaringan yang selnya berdinding selulosa tipis yang berfungsi sebagai pengisi bagian tubuh. Ciri-ciri khas jaringan ini adalah sel-selnya berukuran besar, berdinding tipis dan susunannya renggang sehingga banyak ruang antar sel dan vakuolanya besar.
Banyak orang beranggapan bahwa penyebab utama penyakit toxoplasmosis adalah kucing. Sehingga banyak disarankan bagi ibu hamil atau wanita yang ingin hamil untuk menghindari kucing. Padahal, rumor tersebut tidak sepenuhnya benar. Tak hanya kucing saja yang dapat menyalurkan penyakit toksoplasma. Hampir semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi toxoplasma. Hewan yang sering berada di sekitar manusia seperti sapi, kuda, tikus, domba, anjing, ayam, burung, babi, dan lain-lain, juga dapat terinfeksi toxoplasma. Satwa liar seperti musang, harimau, anjing hutan, dan lain-lain juga dapat terinfeksi toxoplasma. Bila yang terinfeksi toksoplasma adalah ibu hamil, maka sekitar 40% bayinya kemungkinan akan tertular. Jika infeksi terjadi pada kehamilan dini, maka kelainan yang mungkin terjadi semakin berat.
Hasil observasi menunjukkan bahwa 90% bayi yang terinfeksi toksoplasma menderita gangguan penglihatan sampai buta setelah beberapa bulan atau beberapa tahun sejak ia lahir. Dari jumlah tersebut, 10% dapat mengalami gangguan pendengaran. Sumber lain mengatakan, bayi yang terinfeksi toksoplasma 85% terkena reardasi mental, 75% mengalami gangguan saraf, 50% mengalami gangguan penglihatan dan 15% mengalami gangguan pendengaran. Bayi-bayi tersebut tertular dari ibu yang terinfeksi toksoplasma saat masih mengandung. Pada wanita hamil, toksoplasma berdampak signifikan yaitu bisa mengakibatkan keguguran dan cacat.
Indikasi infeksi pada bayi dapat diketahui melalu USG yang memperlihatkan adanya cairan berlebihan pada perut, pengapuran pada otak serta pelebaran saluran otak. Bayi yang terinfeksi toksoplasma akan mengalami gangguan fungsi saraf yang mengakibatkan keterlambatan perkembangan psikomotor dalam bentuk gangguan kecerdasan maupun keterlambatan perkembangan bicara, serta kejang-kejang dan kekakuan yang akhirnya menimbulkan keterlambatan motorik. Toksoplasma juga berpotensi menyebabkan cacat bawaan, terutama bila terjadi pada usia kehamilan awal,sampai 3 bulan dan bahkan kematian.
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Pada usia dewasa toksoplasma biasanya menimbulkan gejala berupa rasa lelah, nyeri kepala, sakit tenggorokan, demam, pembesaran kelenjar getah bening termasuk hati dan limpa juga gangguan pada kulit. Gejala ini berlangsung beberapa minggu.
Efek toksoplasma lebih hebat jika yang terserang adalah penderita imunocompromise seperti pengidap AIDS dan kanker. Pada mereka akan cepat terlihat adanya gangguan system saraf, encephalitis, pembesaran kelenjar limpa, gangguan mata, pendengaran, pernafasan serta jantung.
Namun demikian jika kondisi tubuh sehat, maka parasit ini akan diam dan tidak menimbulkan gejala penyakit. Sulitnya mengetahui adanya toksoplasmadalam tubuh seseorang hanya dari gejala yang ditimbulkan. Ini terjadi akibat adanya system kekebalan yang menekan tachizoit (salah satu bentuk toksoplasma yang terdapat pada cairan tubuh seperti darah air liur dan sperma) tetap berada dalam bentuk kista inaktif. Infeksi toksoplasma baru bisa di deteksi setelah dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium melalui uji serum darah, yaitu dengan mendeteksi adanya antibody khas antitoksoplasma. Jika indikasi infeksi toksoplasma positif, maka segera diberi penanganan sedini mungkin. Bagi ibu hamil harus terus dilakukan terapi sampai usia persalinan. Bahkan setelah masa persalinan bayi pun harus dilakukan pemeriksaan.
Pada waktu lahir, bayi yang terinfeksi toksoplasma ini sekilas memang nampak sehat, namun kemudian dalam perkembangannya menunjukkan gejala-gejala kelainan seperti mata juling, hidrocephalus (pembesaran kepala) dan sering kejang.
…………………….
Agar terhindar dari toksoplasma, beberapa pencegahan dapat dilakukan yaitu : Jika dirumah memiliki hewan peliharaan sebaiknya bawalah secara rutin ke dokter hewan untuk memastikan apakah terinfeksi parasit toksoplasma. Sebisa mungkin hindari mengkonsumsi daging mentah atau minum susu yang belum di sterilkan. Cuci bersih sayuran dan buah buahan yang dikonsumsi. Kepada ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan rutin ke dokter spesialis untuk mencegah timbulnya kembali penyakit toksoplasma.
Untuk itu, ibu hamil perlu memperhatikan hal-hal berikut agar terhindar dari toxoplasmosis :
Berita Terkait :
Tidak Ada Komentar |
GAWAT DARURAT 24 JAM | |
0251-8240736 |
OPERATOR | |
0251-8240797 |
SMS GATEWAY | |
081111113622 (SPGDT) |