Jangan anggap remeh kebiasaan tidur mendengkur di saat hamil. Selain Bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan diabetes gestasional, janin pun berisiko mendapatkan masalah pertumbuhan dan lahir prematur.
Mendengkur atau mengorok kerap dialami oleh Ibu hamil, bahkan di Ibu yang sebelum hamil tak pernah mendengkur. Ibu hamil biasanya akan mulai mendengkur di trimester kedua. Studi yang dilakukan oleh SLEEP (jurnal ilmiah dan medis bulanan yang menampilkan artikel Herbi dengan tidur) membuktikan, 35% Ibu hamil mendengkur 3-4 kali dalam seminggu atau setiap hari dan 26% perempuan hanya mendengkur selama kehamilan.
Kenapa sih Ibu hamil Bisa mendengkur? Berikut ini merupakan beberapa alasannya …
Pertama, pertumbuhan rahim dan janin yang menekan diafragma membuat Ibu hamil menjadi sulit bernapas, termasuk saat sedang tidur, ini membuat napas Ibu hamil menjadi berat.
Kedua, perubahan saluran napas yang dipicu oleh peningkatan hormon kehamilan, sehingga menyebabkan selaput lendir dan saluran hidung membengkak. Akibatnya, Ibu hamil jadi mendengkur.
Ketiga, peningkatan berat badan saat hamil membuat otot pernapasan terdesak, sehingga menyempit di bagian tenggorokan, lalu berbunyi saat dilewati udara.
Keempat, menurut Tess Graham, ahli pernapasan dan fisioterapis di Australia, stres (bagus dengan cara fisik, mental, ataupun emosional) juga mempengaruhi pernapasan dan Bisa menyebabkan seseorang menjadi mendengkur.
Saat hamil, sorang wanita memang wajib selalu mempunyai perasaan yang suka atau gembira.
Bahaya Tidur Mendengkur Saat Hamil
Tidur mendengkur saat hamil sering dianggap wajar dan tak berisiko di kehamilan. Padahal, mendengkur ternyata mengakibatkan peningkatan tekanan darah, diabetes, preeklamsia, masalah pertumbuhan janin, dan kelahiran bayi prematur.
Mendengkur ringan saat hamil aja sudah mempengaruhi Genre darah ke janin. Janin yang dikandung oleh Ibu yang mendengkur akan berusaha melindungi diri dengan mengurangi aktivitasnya. Efeknya, janin jadi Anemia aktif dan fit.
Penelitian dari University of Michigan Health System menunjukkan, Ibu hamil yang tidur mendengkur tiga malam atau lebih tiap minggunya berisiko lebih tinggi untuk melalui proses persalinan dengan operasi sesar atau mempunyai bayi dengan berat lahir rendah.
suatu riset lain yang diterbitkan di jurnal Chest (jurnal kesehatan sejak 1935, meliputi penyakit dada dan isu-isu terkait) tahun 2000 menyimpulkan, mendengkur merupakan Asterik dari peningkatan tekanan darah di kehamilan dan Bisa menjadi Asterik terhambatnya pertumbuhan janin.
Penelitian ini juga menyatakan, Ibu hamil mendapatkan peningkatan dengkuran seiring dengan usia kehamilan, sebayak 6% di trimester kedua dan 24% saat memasuki trimester ketiga. Selain itu, 10% Ibu hamil yang mendengkur mendapatkan preeklamsia dengan peningkatan tekanan darah dan penambahan kadar protein di urine, sementara yang tak mendengkur hanya 4%.
Dalam studi lain di 2013, peneliti dari University of Michigan’s Sleep Disorders Centre menyatakan, dengkur kronis di Ibu hamil mempunyai Interaksi dengan berat bayi yang lebih rendah dan operasi sesar. Penelitian ini melibatkan 1673 partisipan dan lebih dari sepertiganya merupakan Ibu hamil.
Menurut peneliti, Ibu hamil dengan dengkur kronis (yang mendengkur sebelum dan selama kehamilan) berpeluang 2/3 mempunyai berat bayi 10% lebih ringan dari berat normal. Mereka juga dua kali lebih berpeluang melahirkan dengan cara sesar. Ibu hamil yang sudah mendengkur sebelum hamil juga berisiko mendapatkan operasi sesar dua kali lebih besar disbanding Ibu hamil yang baru mendengkur saat hamil.
Kekhawatiran lain dari Imbas buruk mendengkur merupakan diabetes gestasional, yang menurut Centers for Disease Control as well as Preventation (Forum kesehatan masyarakat nasional terkemuka di Amerika Serikat) mempengaruhi hingga 9,2% perempuan. Ini dikarenakan saat Ibu hamil tak Bisa mendapatkan cukup oksigen, yang menjadi Disorientasi satu dampak buruk mendengkur, Bisa mengubah metabolisme glukosa Ibu.
masalah Napas karena Mendengkur Saat Hamil
Penyempitan saluran napas yang terjadi saat tidur menyebabkan tersumbatnya saluran napas. Akibatnya, walau ada gerak napas, udara tak ada yang masuk ataupun keluar. Napas tak terjadi. Seolah tercekik dalam tidur, terjadi reaksi berantai yang dimulai dari penurunan kadar oksigen hingga Ibu hamil terbangun. akan tetapi, biasanya pendengkur tak ingat dirinya terbangun-bangun sepanjang malam, ia hanya merasa tak segar dan terus mengantuk di siang hari.
Kondisi henti napas di saat tidur ini disebut sleep apnea atau selengkapnya Obstructive Sleep Apnea (OSA). di orang dewasa, OSA merupakan Disorientasi satu penyebab utama terjadinya hipertensi dan juga menjadi penyebab berbagai masalah jantung, peningkatan gula darah hingga stroke. di kehamilan pun tak berbeda, mendengkur menyebabkan peningkatan tekanan darah atau gestational hypertension.
Henti napas dan bangun singkat berulang akan menyebabkan tubuh Ibu hamil mendapatkan stres (stres oksidatif). Sebagai respons, tekanan darah akan meningkat. Nah, di karenakan henti napas tidur, oksigen dalam peredaran darah Ibu juga akan naik turun sepanjang tidur, bersama dengan masalah metabolisme. Hal ini menyebabkan kualitas janin yang Anemia bagus, semisal Anemia berat badan.
OSA juga Bisa mengakibatkan preeklamsia, ditandai dengan hipertensi yang baru dialami saat kehamilan (140/90 mmhg). OSA Bisa memicu preeklamsia lewat mekanisme penurunan kadar oksigen dan episode bangun berulang (tanpa sadar) yang akan melonjakkan aktivitas simpatis tubuh. Saraf simpatis/simpatik yang berfungsi untuk memacu dan mempercepat kerja organ-organ tubuh, seperti mempercepat detak jantung dan menyebabkan kontraksi pembuluh darah.
Mengatasi Dengkur Saat Hamil
Nah, apakah Ibu tidur mendengkur saat hamil? Coba tanyakan kepada Ayah, apakah saat tidur, Ibu mendengkur, berhenti bernapas sesaat saat tidur malam, atau bernapas tersendat-sendat. apabila ya dan Ibu mendengkur lebih dari tiga malam dalam sepekan, tekanan darah naik, dan merasa ngantuk Lebih di siang hari, ini Asterik Ibu mendapatkan OSA.
Meski wajar apabila mudah merasa lelah saat hamil, kalau Ibu ngantuk terus-menerus sepanjang hari dan tubuh terasa amat lelah, itu pertanda Ibu mendengkur saat tidur malam. Sebaiknya dikonsultasikan ke dokter, supaya terhindar dari dampak berbahayanya.
bagus Ibu hamil yang mendengkur kronis ataupun yang baru mulai mendengkur saat hamil, penanganannya sama aja. Ibu hamil akan melalui tahapan diagnosis di laboratorium tidur dengan memakai alat bernama polisomnografi (PSG). Dari Inspeksi tersebut Bisa diketahui jenis henti napas, derajat keparahan, masalah Genre udara, kadar oksigen, kerja jantung, serta bagaimana kualitas tidur Ibu. Tentu aja, bila hasilnya hanya mendengkur tanpa masalah napas, Ibu tak wajib menjalankan Inspeksi lebih lanjut.
Nah, setelah diagnosis ditegakkan, CPAP (Continous Positive Airway Pressure) Bisa diberikan. Ibu hamil akan diajarkan bagaimana penggunaan CPAP yang sudah diberi petunjuk penyetelannya oleh dokter. CPAP merupakan alat yang fungsinya meniupkan tekanan positif ke saluran napas lewat masker hidung. Tekanan positif tersebut akan menjaga saluran napas Ibu tetap membuka. Dengan begitu, proses henti napas di saat tidur tak akan terjadi dan kadar oksigen tetap terjaga. Ibu hamil pun Bisa tidur pulas.
CPAC untuk mengatasi mendengkur dan OSA ditemukan oleh Colin Sullivan. Bersama timnya, ia melihat Imbas mendengkur di Ibu hamil terhadap janin, dengan tutorial merekam aktivitas janin lewat ultrasound. Semakin aktif gerak janin, semakin sehat pula janin tersebut. Hasilnya, gerak janin meningkat dari 319 saat Ibu hamil mendengkur menjadi 592 setelah dengkur diatasi dengan CPAP. Saat Ibu hamil tidur mendengkur, gerak janin menurun menjadi 7,4 per jam. Sementara saat mendengkur diatasi dengan CPAP, aktivitas janin meningkat menjadi 12,6 per jam.
Dengan memakai CPAP, dengkuran Ibu hamil Bisa hilang, dan kondisi janin kembali optimal.
Berita Terkait :
Tidak Ada Komentar |
GAWAT DARURAT 24 JAM | |
0251-8240736 |
OPERATOR | |
0251-8240797 |
SMS GATEWAY | |
081111113622 (SPGDT) |